Taqwa memiliki pengertian menjalankan segala perintah Nya dan menjauhi segala yang menjadi larangan Nya. Orang yang benar benar bertaqwa adalah mereka yang sudah paham dan mengerti tentang arti dan tujuan sebuah kehidupan. Segala tindak tanduknya selalu didasari oleh ajaran agama yang di yakini sebagai ajaran kebenaran itu sendiri. Kata hati dan ucapannya berbanding lurus dengan sikap dan perbuatan yang di lakukannya.
Menyadari akan prihal tersebut sudah merupakan kewajiban setiap manusia untuk berbuat sesuatu dengan selalu mengedepankan hati nurani karena hati nurani tidak akan pernah bisa di bohongi. Manusia yang dalam hidupnya sehari hari suka melakukan pembohongan terhadap hati nuraninya sendiri secara tidak langsung sudah menistakan dirinya sendiri dan kelak mereka harus mempertanggungjawabkan semuanya kehadapan Tuhan.
Perlu untuk di ketahui sebuah kehidupan yang di landasi dengan sikap kepura puraan merupakan salah satu sumber permasalahan yang sering di hadapi oleh sebagian besar manusia saat ini. Kesulitan dan juga persaingan hidup yang semakin tinggi telah menjadikan mereka kehilangan akal sehatnya sehingga melakukan tindakan korupsi, kolosi, nepotisme serta berbagai tindakan buruk lainnya di anggapnya sesuatu yang wajar.
Ajaran agama yang di yakini sebagai wahyu dari Tuhan yang sekaligus sebagai sumber dari kebenaran itu sendiri sekan akan tidak mampu menyadarkan mereka atas segala kekeliruan yang di lakukannya.
Lalu apa yang sebenarnya menjadi tujuan hidup manusia? kekayaan kah?.....kepuasan hidup duniawi kah?.....atau apa?
Sekedar untuk mengingatkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki di dunia hanyalah bersifat sementara dan tidak ada yang kekal dan abadi. Meninggalkan kekayaan yang di dapat dengan cara cara yang tidak baik serta mengambil hak yang bukan menjadi milik kita cepat atau lambat pasti akan membawa bencana.
Oleh karena itu jangan pernah terpancing untuk ikut ikutan melakukan hal hal yang bertentangan dengan hati nurani sebab sikap dan prilaku buruk yang di lakukan oleh setiap individu tidak akan di pertanggung jawabkan secara berkelompok melainkan oleh individu itu sendiri.
Hidup sebagai manusia adalah pilihan dan setiap manusia berhak memilih jalan hidupnya masing masing. Sungguhpun demikian mengamalkan kebajikan dalam setiap gerak dan langkah semasa hidup di dunia harus di lakukan supaya kelak seluruh amal bhakti kita di muliakan oleh Nya.
Bukankah itu yang menjadi tujuan hidup manusia sesungguhnya? kalau anda jawab "ya" tentu tidak ada alasan menjadikan kekayaan maupun kepuasan hidup duniawi lainnya sebagai tujuan kehidupan.
Demikian sebaliknya siksa api neraka sudah siap menanti mereka yang semasa hidupnya tidak pernah bertaqwa dan menjadikan kepuasan hidup sesaat sebagai tujuan hidupnya.
Sebelum terlambat mulai sekarang bertobatlah dengan sungguh sungguh, selaraskan antara ucapan, sikap dan perbuatan serta jangan sekali kali terpancing untuk ikut serta menjalankan sebuah kehidupan yang di dasari oleh sikap kepura puraan dan bertentangan dengan hati nurani anda.
Dalamnya samudra bisa di ukur akan tetapi dalamnya hati siapa yang tahu, maka dari itu jadilah diri sendiri dan katakan tidak untuk melakukan segala sesuatu hal yang bertentangan dengan ajaran agama yang di yakini sebagai tuntunan untuk menghalau berbagai macam godaan yang justru akan menistakan kehidupan kita di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar