Sebuah kehidupan memiliki makna dan pengertian yang demikian luas tergantung dari bagaimana cara kita menyikapinya sehingga dalam implementasinya tidak jarang menimbulkan berbagai macam penafsiran.
Orang bijak mengatakan lahir sebagai manusia adalah berkah sekaligus merupakan sebuah kesempatan untuk bisa memperbaiki diri agar nantinya bisa terbebas dari jeratan dosa dan juga siksa api neraka kelak kalau kita meninggal dunia.
Ada juga yang mengatakan bahwa makna dan tujuan sebuah kehidupan adalah untuk mencapai kebahagiaan hidup lahir dan bathin baik di dunia maupun akhirat.
Kedengarannya sangat sederhana akan tetapi sebagian besar orang tidak mampu menjalankannya, kenapa?
Orang bijak mengatakan lahir sebagai manusia adalah berkah sekaligus merupakan sebuah kesempatan untuk bisa memperbaiki diri agar nantinya bisa terbebas dari jeratan dosa dan juga siksa api neraka kelak kalau kita meninggal dunia.
Ada juga yang mengatakan bahwa makna dan tujuan sebuah kehidupan adalah untuk mencapai kebahagiaan hidup lahir dan bathin baik di dunia maupun akhirat.
Kedengarannya sangat sederhana akan tetapi sebagian besar orang tidak mampu menjalankannya, kenapa?
Beban dan tuntutan hidup yang semakin tinggi seringkali di jadikan sebagai alasan pembenar kenapa mereka lebih memilih kenikmatan duniawi di bandingkan dengan hal hal yang terkait dengan ajaran spiritual.
Mereka meyakini tanpa harta mustahil bisa hidup tenang dan bahagia. Sepintas selalu mungkin ada benarnya akan tetapi sebelum kita mengambil sebuah kesimpulan mungkin ada baiknya kita renungkan kalimat berikut ini.
Ada sebuah pepatah mengatakan gajah mati meninggalkan gadingnya sementara manusia mati akan meninggalkan karmanya.
Kalau kita maknai secara lebih mendalam tentu sangat bertolak belakang dengan pernyataan tersebut di atas, bukan?
Hidup sebagai manusia adalah sebuah pilihan dan setiap manusia memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya masing masing. Meskipun demikian menjadikan harta sebagai tujuan hidup utama adalah sebuah kekeliruan oleh karenanya kita harus senantiasa berupaya untuk menyeimbangkannya.
Mereka meyakini tanpa harta mustahil bisa hidup tenang dan bahagia. Sepintas selalu mungkin ada benarnya akan tetapi sebelum kita mengambil sebuah kesimpulan mungkin ada baiknya kita renungkan kalimat berikut ini.
Ada sebuah pepatah mengatakan gajah mati meninggalkan gadingnya sementara manusia mati akan meninggalkan karmanya.
Kalau kita maknai secara lebih mendalam tentu sangat bertolak belakang dengan pernyataan tersebut di atas, bukan?
Hidup sebagai manusia adalah sebuah pilihan dan setiap manusia memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya masing masing. Meskipun demikian menjadikan harta sebagai tujuan hidup utama adalah sebuah kekeliruan oleh karenanya kita harus senantiasa berupaya untuk menyeimbangkannya.
Kenapa demikian? karena manusia pada dasarnya tidak ada yang sempurna.
Demikian juga yang terkait dengan nilai kebenaran. Banyak tokoh agama mengatakan bahwa dalam kehidupan tidak ada yang namanya kebenaran sejati karena kebenaran sejati hanya di miliki oleh Tuhan Yang Maha Kuasa (Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta seluruh isinya).
Manusia dengan akal yang di milikinya terkadang sulit untuk di tebak. Lahir di berikan akal yang seyogyanya di gunakan untuk mengamalkan kebajikan justru banyak di gunakan untuk mengakali orang lain sehingga tak khayal melahirkan manusia manusia bertopeng sebagaimana yang sering terlihat pada saat ini.
Lalu siapa saja yang di kategorikan manusia bertopeng adalah mereka yang dalam hidupnya suka membohongi hati nuraninya sendiri.
simak dan baca terus kelanjutannya.....!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar