Pengertian Moral Dan Etika
Moral bisa di artikan sebagai sebuah tabiat ataupun akhlak yang di implementasikan ke dalam bentuk sebuah perbuatan maupun tingkah laku seseorang. Baik buruknya moral seseorang akan sangat di pengaruhi oleh dua faktor di antaranya faktor lingkungan dan juga faktor pendidikan.
Faktor Lingkungan
Manusia lahir di berikan akal yang sekaligus mampu membedakan keberadaannya dengan makhluk hidup lainnya. Mereka yang baru lahir ke dunia di ibaratkan selembar kertas kosong yang mana dalam perkembangannya akan mengalami proses perubahan sesuai dengan apa yang mereka rasakan, apa yang mereka dengar dan juga apa yang mereka lihat.
Mencermati kalimat di atas tentu sudah dapat kita bayangkan bahwa perkembangan jiwa seseorang akan di pengaruhi oleh faktor lingkungan yang membentuknya, mulai dari lingkungan keluarga hingga lingkungan masyarakat yang ada di sekitarnya.
Mereka akan merekam, mendengar dan menirukan segala sesuatunya dari lingkungan terdekat sehingga mereka yang terlahir dari lingkungan keluarga yang religius cendrung melahirkan anak yang memiliki akhlak baik dan juga religius namun demikian sebaliknya mereka yang terlahir dari keluarga yang kurang harmonis cendrung melahirkan anak yang memiliki sifat dan karakter yang kurang baik pula.
Namun demikian hal tersebut tidak serta merta bisa di jadikan jaminan mengingat manusia di samping sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial yang memiliki pengertian bahwa setiap manusia tidak akan mampu bertahan hidup tanpa keberadaan orang lain di sekitarnya.
Oleh karenanya kedua faktor yang mempengaruhi jiwa seseorang yakni faktor keluarga dan juga lingkungan yang ada di sekitar tidak bisa di pisahkan satu sama lainnya.
Dalam hal ini sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita bersama untuk selalu menjaga dan menjadikan lingkungan keluarga dan juga lingkungan masyarakat sekitar menjadi lebih baik dalam upaya menciptakan generasi muda penerus bangsa yang berkarakter dan memiliki moral yang baik.
Faktor Pendidikan
Demikian juga halnya dengan faktor pendidikan semakin tinggi pendidikan seseorang tidak serta merta bisa di jadikan patokan kalau mereka memiliki akhlak ataupun moral yang baik terlebih di setiap jenjang pendidikan mereka jarang bahkan tidak pernah sama sekali mendapatkan pelajaran terkait dengan moral dan etika.
Oleh karenanya untuk bisa melahirkan generasi muda yang berkualitas dan berakhlak baik pelajaran moral dan etika di setiap jenjang pendidikan mutlak di perlukan. Dengan kata lain semakin tinggi pendidikan seseorang maka mereka akan selalu merasa di ingatkan sehingga merekapun akan memiliki pegangan sekaligus kemampuan membedakan mana yang baik dan mana yang kurang baik.
Namun demikian pendidikan moral tidak bisa hanya di terapkan di sekolah maupun perguruan tinggi akan tetapi harus di mulai dari lingkungan terdekat yaitu keluarga. Dalam hal ini perlu adanya kerjasama yang baik antara orang tua siswa dan juga para guru di sekolah sehingga dalam realisasinya bisa berjalan dengan baik.
Pemerintah sebagai penyedia kurikulum pelajaran wajib mengikut sertakan pelajaran budi pekerti sama seperti mata pelajaran lainnya sebagai upaya untuk menciptakan sistem pendidikan yang berkeseimbangan.
Sebagaimana kita ketahui bersama sistem pendidikan yang hanya berorientasi pada kecerdasan intelektual cendrung melahirkan generasi muda penerus bangsa yang pintar namun tidak memiliki moral dan akhlak yang baik. Sebagai sebuah contoh terjadinya berbagai bentuk penyelewengan uang negara untuk kepentingan pribadi dan juga golongan mengindikasikan bahwa sitem pendidikan yang berkeseimbangan belum bisa berjalan dengan baik.
Sementara Etika bisa di artikan sebagai norma ataupun aturan berlaku di suatu tempat atau bisa juga di katakan sebagai sebuah bentuk perbuatan yang di lakukan oleh seseorang. Dalam hal ini kemampuan beradaptasi di setiap lingkungan menjadi kunci keberhasilan seseorang dalam beretika.
Oleh karenanya penting untuk di ketahui di manapaun kita berada hendaknya selalu berupaya mengikuti setiap aturan yang ada agar kita terhindar dari berbagai bentuk permasalahan yang tidak di harapkan. Ibarat kata pepatah di mana bumi di pijak di sanalah langit di junjung.
Berkaitan dengan prihal tersebut selalu berupaya menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi mutlak di perlukan sebab nilai akan sebuah kebenaran akan sangat di tentukan oleh penilaian orang lain yang ada di lingkungan sekitar bukan atas penilaian pribadi atau orang per orang.
Mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya cendrung di katakan tidak memiliki etika ataupun sopan santun karena segala bentuk sikap dan prilakunya tidak sesuai dengan norma dan aturan berlaku di tempat mereka berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar