Informasi Lainnya

Custom Search

Senin, 02 Juni 2014

POLITIK DARI SUDUT PANDANG SPIRITUAL

Politik berasal dari dua patah kata "Poly yang memiliki pengertian "banyak" dan Taktik memiliki pengertian "Strategi ataupun Cara". Jadi politik bisa di artikan banyak taktik atau banyak cara ataupun banyak strategi untuk bisa mencapai tujuan.

Lalu apa tujuan politik itu sendiri?

Dalam ilmu tata negara atau pemerintahan tujuan orang berpolitik adalah untuk mendapatkan kekuasaan atau kedudukan yang mana kesemuanya itu bertujuan untuk kebaikan maupun untuk mensejahtrakan rakyatnya.

Mereka yang berhasil terpilih untuk menduduki jabatan ataupun kedudukan di pemerintahan di harapkan mampu mengemban tugas untuk menampung aspirasi masyarakat akan berbagai permasalahan yang di hadapinya.

Oleh karenanya belajar ilmu politik bagi setiap orang penting adanya sebagai upaya untuk bisa mengabdikan diri terhadap kepentingan orang banyak yang sekaligus bertujuan untuk memperbaiki diri agar kelak amal bakti kita di muliakan oleh Nya.

Ilmu politik itu sendiri sebenarnya sudah ada sejak dulu sebut saja pada jaman kerajaan Astina Pura di mana para tokoh Pandawa menggunakan politik perang yang sangat jitu untuk melawan keangkaramurkaan yang ada di atas muka bumi ini.

Mereka para Pandawa sengaja mengalah dengan mengasingkan diri ke tengah hutan untuk menghindari adanya peperangan phisik melawan Korawa karena mereka meyakini bahwa setiap peperangan pasti akan menelan banyak korban jiwa terutama pada rakyatnya.

Sering waktu berjalan melihat keangkaramurkaan semakin merajarela peperanganpun akhirnya tidak bisa di hindari. Para tokoh Pandawa dengan gagah berani menghadapi para tokoh Korawa yang di sinyalir memiliki kesaktian yang tidak tertandingi. 

Meskipun demikian Para tokoh Pandawa yang memiliki sifat dan budi pekerti luhur yang sekaligus sebagai perlambang penegak keadilan dan kebenaran akhirnya mampu mengalahkan Korawa.

Singkat cerita dengan gaya kepemimpinan yang di terapkan oleh para tokoh Pandawa rakyat kerajaan Astina Pura pun akhirnya bisa hidup damai dan sejahtra.

Hal yang bisa kita petik dari cerita tersebut di atas adalah bahwa kita sebagai manusia harus senantiasa berupaya mawas diri untuk melawan musuh yang ada dalam diri kita sendiri.

Ikut serta berpolitik dan berhasil menduduki sebuah jabatan pemerintahan adalah merupakan sebuah amanah dan juga tanggung jawab moral untuk bisa di pertanggung jawabkan keberadaannya kelak kita meninggal dunia.

Dan bukan sebaliknya menggunakan kekuasaan ataupun jabatan untuk memperkaya diri sendiri. Mulai sekarang kita harus sadar diri kalau ingin ikut serta melibatkan diri dalam kancah politik sudah seharusnya bisa mengerti apa yang sebenarnya menjadi tujuan dari berpolitik itu sendiri.

Penyalahgunaan kekuasaan selagi kita menduduki jabatan di pemerintahan justru akan menghinakan diri sendiri, mengumbar hawa nafsu demi kepentingan hidup sesaat sudah bisa di pastikan akan membawa dampak buruk pada kehidupan kita mendatang dan tidak mustahil akan menimpa anak dan cucu kita yang notabene sebagai generasi penerus keluarga.

Dalam ajaran agama kita mengenal adanya hukum karma, perbuatan terdahulu akan kita terima hasilnya pada kehidupan sekarang, perbuatan sekarang akan kita terima hasilnya pada kehidupan sekarang dan perbuatan sekarang akan kita terima hasilnya pada kehidupan yang akan datang.

Termasuk kreteria manakah anda? semuanya itu ada di tangan anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar