Informasi Lainnya

Custom Search

Kamis, 05 Juni 2014

EMANSIPASI WANITA

Emansipasi bisa di artikan ikut serta berpartisipasi, sementara wanita adalah sebutan untuk kaum perempuan.

Jadi emansipasi wanita memiliki pengertian keikutsertaan wanita atau kaum perempuan dalam pembangunan bangsa dan negara.

Peran serta wanita dalam pembangunan bangsa dan negara memang selalu menarik untuk di bicarakan namun sebelum kita uraikan lebih jauh barangkali ada baiknya kita mengingat kembali lahirnya kaum perempuan.

Keberadaan kaum perempuan di muka bumi ini tidak bisa di lepaskan dari keberadaan kaum laki laki yang mana dalam kelahirannya kaum perempuan di sinyalir berasal dari tulang rusuk laki laki. Oleh karena itu antara laki laki dan perempuan di ciptakan untuk selalu hidup berpasang pasangan.

Dalam hal ini kaum perempuan merupakan abdinya kaum laki laki yang mana dalam melakukan fungsi dan tugasnya sehari hari seorang perempuan harus mampu menempatkan diri sesuai dengan kodratnya.

Ibaratkan sebuah tanaman kaum laki laki di identikan dengan benih sementara kaum perempuan sebagai tanahnya atau yang lebih di kenal dengan sebutan ibu pertiwi. Apabila antara benih dan tanah di satukan maka akan melahirkan keturunan.

Oleh sebab itu keberhasilan seorang lelaki dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sehari hari tidak akan bisa di lepaskan dengan fungsi dan peranan seorang ibu ataupun perempuan di dalamnya.

Namun demikian seiring dengan perkembangan jaman entah di sadari ataupun tidak ternyata masih banyak kaum perempuan yang tidak memahami dengan benar apa itu emansipasi wanita sehingga dalam implementasinya sering kali menimbulkan permasalahan. Untuk itu mulai detik ini juga harus segera di benahi.

Sebagaimana penjelasan di awal emansipasi berarti "ikur serta" tidak di maksudkan untuk mengambil alih fungsi dan tugas daripada kaum laki laki akan tetapi ikut serta berperan aktif di dalamnya untuk membantu kaum laki laki dalam menyelesaikan segala macam tugas yang di embannya baik dalam kapasitasnya sebagai pemimpin rumah tangga, instansi pemerintahan maupun menjadi seorang pemimpin dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Kesalahan dalam menterjemahkannya justru akan menimbulkan perseden buruk bagi mereka yang menjalaninya seperti halnya banyak terjadi kasus kekerasan dalam rumah tangga yang di sebabkan karena kekurang mengertian sebagian dari mereka terhadap makna dan tujuan daripada emansipasi wanita itu sendiri.

Contoh lainnya, banyak kaum perempuan menggugat cerai suaminya karena mereka beranggapan suaminya sudah tidak mampu memberikan kebahagiaan hidup lahir dan bathin. Bentuk cinta kasih seperti ini tentunya sangat rentan akan menimbulkan konflik kehidupan dalam rumah tangga karena semuanya di dasarkan atas berbagai macam kepentingan.

Menghadapi situasi seperti itu Kedewasaan berpikir  mutlak di perlukan karena untuk menciptakan sebuah keluarga yang rukun dan harmonis mencintai seorang suami berdasarkan kelebihan yang di milikinya tak ubahnya seperti kata pepatah "Ada uang abang sayang tak ada uang abang di tendang". Cintailah suamimu berdasarkan kekurangannya.

Intinya jikalau seorang istri hormat, taat dan patuh kepada suaminya kelak diapun pasti akan di hormati oleh suaminya. Oleh karena itu kuncinya jangan pernah mengusik kehidupan satu sama lain, lakukan apa yang bisa di lakukan demi kesejahtraan hidup bersama.

Selain itu hindari sikap saling menyalahkan di antara satu dengan yang lain dan selesaikan setiap tugas yang di bebankan secara tulus ikhlas tanpa berharap suatu balasan. Lebih baik memberi daripada di beri bisa di jadikan pegangan untuk memacu diri ke arah yang lebih baik.

Dengan demikian kalau kedua pihak bisa perpegang teguh dengan prinsip dasar tersebut niscaya segala bentuk permasalahan yang terjadi dalam kehidupan berumah tangga pasti bisa di atasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar